Djoko Sukomono: Melawan Kapitalisme, Pemuda Indonesia Harus Berani Teriak: “Revolusi!”

Djoko Sukomono: Melawan Kapitalisme, Pemuda Indonesia Harus Berani Teriak: “Revolusi!”

 

Potret Perlawanan Kapitalisme

 

SURABAYA, SARINAH NEWS, – Rakyat adalah konsep yang bersumber dari nilai-nilai fundamental kemanusiaan seperti kebebasan kesetaraan dan keadilan yang kemudian oleh BUNG KARNO diberi nama Budi Nurani Kemanusiaan.

Untuk menjadi Rakyat dibutuhkan kemauan politik yang ekstrim dari presiden Republik Indonesia yaitu dengan mendorong seluruh instrumen Negara agar setiap orang Indonesia ditempatkan pada posisi ESENSINYA YANG SEJATI dan sungguh-sungguh ada sebagai Eksistensi.

Rakyat itu ESENSINYA adalah seluruh hak yang melekat padanya, yakni hak untuk terlibat langsung secara physics dan phykis didalam politik.

Kemudian rakyat Indonesia memiliki hak untuk menjani hidup layak sebagai manusia Indonesia seutuhnya.

Tetapi Indonesia dihebohkan dengan mahluk hidup yang menyerupai manusia namun mereka belum menjadi manusia KONKRET.

Sehingga mereka tidak ubahnya seperti hantu gentayangan, hal seperti itu terjadi dikarenakan hidupnya berada pada posisi esensinya yang absurb.

Mereka adalah orang-orang yang menjalani hidupnya dengan Keyakinan, mereka lebih kepada makhluk hidup yang sekadar hidup dan mereka gagal sejak semula adanya sebagai mahluk hidup.

Mereka lebih memilih menjadi bayang-bayang yang siap sedia untuk dipinggirkan dari dunia konkret dan menyerahkan seluruh Moralnya kepada Moralnya Kawanan.

Kemajuan ekonomi, ilmu pengetahuan dan cemerlangnya peradaban manusia akan terwujud jika Indonesia sebagai negara bangsa menjadi milik manusia KONKRET, yang daripadanya mampu mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial Konkret.

Menjadi manusia KONKRET adalah menjadi manusia yang berdikari, yaitu mampu menghidupi dirinya sendiri, mampu melindungi dirinya sendiri mampu dan men-Dunia dalam rangka membangun Relasi dengan Dunianya.

Ketika manusia KONKRET itu sudah sungguh ada dan menjadi ada, maka dari padanya mengalir hal-hal yang konkret.

Misalnya, menjadi manusia individu Konkret, menjadi manusia sosial Konkret yang tidak mengingkari keberadaannya sebagai manusia.

Manusia KONKRET inilah yang mampu bernegara secara konkret, daripadanya bentuk konkret dari struktur sosial dan kontruksi sosial dibentuk secara konkret tanpa manipulasi.

Semua pihak dan seluruh elemen bangsa Indonesia harus bahu membahu dan gotong royong untuk mewujudkan situasi sosial yang Konkret agar Negara yang kita cintai ini tidak hilang karena terkena imbas persaingan ekonomi global serta geopolitik internasional yang semakin hari semakin tidak menguntungkan rakyat Indonesia secara keseluruhan.

Pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Nyiangas dan Pulau Rote harus berani melalukan revolusi untuk menjadi manusia Konkret agar tidak tertipu oleh bayang bayang kapitalisme yang mengganggu akal sehat dan mengancam rasionalitas generasi bangsa yang akan datang.

 

Posted: sarinahnews.com
Surabaya, 24 February 2025

Penulis: Djoko Sukmono
Filsuf Sosial, Badan Pendidikan dan Pelatihan NASMAR