Djoko Sukmono: Kematian Hantu Sosial dan Terwujudnya Kerajaan Material di Dunia

Djoko Sukmono: Kematian Hantu Sosial dan Terwujudnya Kerajaan Material di Dunia

Filsafat:
Kematian Hantu Sosial dan Terwujudnya Kerajaan Material di Dunia
Oleh Djoko Sukmono

 

MONOLOG

Pergerakan manusia individual konkret men-Dunia menjadikan terbentuknya manusia Sosial Konkret.

DariNya kerajaan material di dunia diwujudkan.

Tindakan tindakan produktifnya menjadikan dunia berada pada posisi eksistensinya yang autentik.

Dunia telah menjadi miliknya.

Dunia telah berada pada posisi esensinya yang tergenggam erat.

Dan anak manusia yang tinggal dimuka bumi ini terus menerus berkembang bertumbuh menjadi manusia KONKRET

Dan itulah distribusi embriologis yang terdistribusi di seluruh pelosok bumi sebagai manusia konkret yang berdikari.

 

Lompatan Filofis terhadap situasi batas sosial konkret

Pada posisi esesnsinya yang disorientatif, keberadaan situasi batas sosial adalah suatu keadaan yang misterius.

Hanya ada 2 jalan darinya yaitu mundur kembali kepada situasi sosial lama yang absurb dan ilusif yang berakibat kepada tumbuh suburnya Fanatisme.

Yang berakibat terhadap Kepunahan yang tidak pernah menimbulkan tumbuhnya tunas-tunas baru yang unggul.

Boleh dinyatakan sebagai suatu kondisi sosial yang Gelap yang tidak pernah ada kelanjutan kehidupan sosial manusia lagi dan terlupakan oleh sejarah.

Jalan kedua adalah tidak berada pada posisi situasi batas sosial itu akan tetapi terus bergerak kepada masa depan.

Dan bergerak Pada jalan sejarah yang terang benderang dengan kesadaran penuh.

Sebagai Manusia Individu Konkret dan Sebagai Manusia Sosial Konkret.

Situasi Batas Sosial 

Yang dimaksud Situasi Batas Sosial adalah suatu proses yang terakumulasi dan berhenti pada Titik ultimasif.

Kondisi Obyektif psikologis Sosiologis seperti itu adalah Ahir dari tindakan tindakan Sosial dalam rangka Dunia bekerja.

Tindakan tindakan tersebut adalah berjalannya sistem sosial yang digerakkan oleh institusi dan partisipasi dari seluruh anak-anak manusia dalam men-Dunia

Namun dikarenakan adanya oposisi dan posisi yang berbenturan dan benturan benturan tersebut tak Terhindarkan maka segala bentuk bentuk sosial berhenti pada Titik ultimasif yang bernama Situasi Batas Sosial Konkret.

Situasi batas sosial yang terjadi didalam Sejarah kehidupan sosial manusia itu adalah berupa tragedi tragedi sosial seperti Perang, Pembantaian masal, pembangkangan sosial.

Krisis Pangan, krisis ekonomi dan sebagainya.

Potret Dunia sosial manusia di saat ini di abad 21 ini ditandai oleh jebolnya dinding dinding Tirani, runtuhnya tembok-tembok Kekuasaan, matinya hantu-hantu sosial dan terbunuhnya Drakula Politik.

Para Tiran Berada pada Posisi Esensinya yang Absurb.

Para antek-antek penguasa berlarian tunggang-langgang tanpa arah.

Dan akhirnya terdampar pada situasi batas sosial yang mengerikan.

Apakah itu ?!

Dia adalah Godam Sejarah yang meremukkannya.

Dia adalah baja Sejarah yang menghantamnya.

Dia adalah Kesenjaan hidup Para Pelaku Pelaku Sejarah yang Ahistoris.

Situasi batas sosial ini telah Konkret disetiap pojok-pojok ruang sosial juga sudah terjadi disetiap lorong lorong sosial.

Hal yang sedemikian itu adalah sebuah Manifesto dari hukum Rasional Sejarah yang aktif dijalankan oleh hukum Rasional Peralihan

Peralihan yang dimaksud adalah beralihnya pola pikir dari anak anak manusia.

Yang telah meninggalkan pola pola pikir lama yang Absurb dan Ilusif kepada pola pikir baru yang Logis dan Realistis.

 

Ajaran Lembaga sosial lama yang gelap itu berbunyi sebagai berikut:

Perjuangan pengorbanan dan pengabdian adalah mutlak dan wajib bagi anak anak Bangsa, pernyataan dari Rejim Lembaga Sosial Lama ini adalah ajakan untuk menyokong terwujudnya hegemoninya namum GAGAL !!!

Hal yang sedemikian itu berakibat pada tumbuh dan berkembangnya fanatisme dan loyalitas yang berlebihan Kepada lembaga sosial dan yang fatal adalah loyal kepada kepemimpinan.

Inilah awal tergulungnya Lembaga Sosial Lama oleh Hukum Rasional Perubahan dan ketika keberadaan lembaga sosial lama tersebut abu-abu maka sudah dapat dipastikan akan terjerumus kepada Situasi Batas Sosial yang GELAP.

Godam Sejarah diabad 21 ditandai oleh terbunuhnya 2 orang Tiran bernama Saddam Hussein dari Iraq dan Muammar Khadafi dari Libya.

Baja Sejarah di abad 21 ini di tandai oleh tumbangnya rezim Assad di Suriah

Kesenjaan hidup Para Pelaku Pelaku Sejarah yang Ahistoris di abad 21 ini nampak dalam potret perang Ukraina dan Konflik di Timur Tengah.

Kesenjaan historis ini terus bergerak menghampiri siapa saja dan apa saja yang Ahistoris.

Dan Hukum Rasional Perubahan berada pada posisi eksistensinya yang:

Siaga Penuh untuk menghampiri siapa saja dan apa saja yang Kontra Terhadap Perubahan.

Situasi batas sosial itu adalah keseluruhan Realitas Sosial Konkret yang ada di muka bumi.

Ia ada Didunia yang sedang berkembang pesat.

Kematian Hantu Sosial

Hantu Sosial adalah Pandangan Pandangan Tentang Tatanan kehidupan sosial manusia yang tinggal di muka bumi yang digerakkan oleh sistem sosial.

Pergerakan Hantu Sosial itu dalam kegentyangannya berujud Nilai nilai yang dianggap Fundamental

Misalnya nilai nilai yang tersepakati.

Bentuk hantu Sosial itu adalah Lembaga Sosial, Lembaga Agama, dan Lembaga Kebudayaan.

Ketiganya saat di abad 21 ini berada pada posisi esensinya yang absurb dan ilusif.

Ketiganya telah kehilangan identitas.

Telah kehilangan daya analitisnya.

Dan sedang berada pada posisi menghadapi kematian.

Sementara itu Revolosi Sosial Budaya sedang terjadi pada Dunia Sosial dengan kecepatan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya yaitu berupa Revolusi Sains dan tekhnologi.

Revolusi Industri yang bergerak cepat menghantam apa saja dan siapa saja tanpa kompromi berupa Penerapan teknologi Komunikasi Elektronik.

Inilah Revolosi itu!

Inilah Revolusi dari Free Generation yang segera menjadi Obat Penyembuh bagi Dunia Sosial yang selama ratusan tahun terkoyak dan tercabik-cabik oleh Hantu Sosial.

Kematian Hantu Sosial adalah terdamparnya Lembaga Sosial, Lembaga Agama, dan Lembaga Kebudayaan pada Situasi Batas Sosial.

Mereka ditinggalkan dan tidak tertengok lagi oleh Generasi yang telah menjadi endapan struktur lapuk serta dilupakan oleh sejarah.

 

Posted: sarinahnews.com
Surabaya, 2 Maret 2025

Note: Djoko Sukmono, Penulis adalah seorang Filsuf Sosial, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis