Revolusi Sosial: Gerak Sejarah dan Hukum Rasional Perubahan

Revolusi Sosial: Gerak Sejarah dan Hukum Rasional Perubahan

Filsafat, Opini:
Revolusi Sosial: Gerak Sejarah dan Hukum Rasional Perubahan
Oleh Djoko Sukmono

Sebuah kajian mendalam tentang Revolusi Sosial abad ke-21 yang mengurai pergeseran ideologi, politik, ekonomi, dan budaya dalam bingkai hukum rasional sejarah dan perubahan.

Revolusi Sosial adalah *Suatu Realitas Sosial Baru yang terjadi akibat gerak sejarah kehidupan sosial manusia, mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, termasuk Ideologi, Politik, Ekonomi, dan Budaya.

Gerak sejarah ini merupakan akumulasi dari seluruh aktivitas sosial yang telah mencapai Batas Sosial dan menemui jalan buntu.

Dalam sejarah, pernah terjadi revolusi-revolusi yang menyala-nyala, bergerak cepat melibas apa saja dan siapa saja yang menghalangi jalannya revolusi.

Revolusi ideologi dikobarkan oleh Revolusi Bolshevik di Rusia dan diakhiri oleh Bubarnya Uni Soviet, yang ditandai dengan jebolnya Tembok Berlin.

Revolusi politik dikobarkan oleh Revolusi Prancis dengan semboyan Liberty, Égalité, Fraternité, yang hingga kini masih menjadi Simnol perjuangan politik di berbagai negara di dunia.

Revolusi ekonomi adalah *Rasio Dialektis terhadap materialisme historis yang terus mengikuti gerak sejarah dengan postulat bahwa manusia adalah endapan struktur *ekonomi, yang darinya muncul distribusi benda-benda ekonomi dalam kehidupan sosial.

Revolusi budaya diawali dengan terbunuhnya *Sokrates, dan *Revolusi Budaya ini tidak pernah berakhir, karena ia didasarkan pada kebijaksanaan yang hingga kini dapat dirasakan oleh semua orang dalam bentuk berbagai kemudahan teknologi, yang ditandai oleh era *Digitalisasi.

Revolusi Sosial tidak mengikuti model-model revolusi yang pernah ada dan gagal di masa lalu. Sebaliknya, Revolusi Sosial abad ke-21 mengikuti pergerakan *Hukum Rasional Sejarah, yang ditandai dengan *Hukum Rasional Perubahan.

Ruang Sosial Politik adalah suatu ruang kecil yang sempit namun di situ adalah singgasana bagi berkumpulnya manusia *konkret yang bernama manusia-manusia politik yang memilki otoritas tertinggi terhadap pemberlakuan sistem sosial politik yang digelontorkan di dalam ruang sosial yang luas itu.

Dan kemudian dari pada itu, Dunia Sosial bekerja dan bergerak dalam kendali penuh dibawah manusia-manusia Politik. Inilah yang dinamakan Politik adalah Kekuasaan yang melembaga.

Sementara itu, Manusia Sejarah (Filsuf) tersenyum lepas dengan segala bahasa politik maupun tingkah laku politik dari manusia-manusia Politik itu.

Hal itu dikarenakan Sang Filsuf mengetahui arah dari gerak sejarah kehidupan sosial manusia di dalam Men-Dunia yaitu
apapun yang dilakukan oleh manusia politik akan berakhir dengan Tragis yang bisa dinyatakan sebagai hantaman baja sejarah yang tak terhindarkan.

 

Posred: sarinahnews.com
Surabaya, 14 Mei 2025

Author: Oleh Djoko Sukmono, Filsuf, Badan Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis (NASMAR)