Refleksi Hari Buruh, Kerja Adalah manifestasi Kemanusiaan Konkret

Refleksi Hari Buruh, Kerja Adalah manifestasi Kemanusiaan Konkret

Opini:
Refleksi Hari Buruh, Kerja Adalah manifestasi Kemanusiaan Konkret
Oleh Djoko Sukmono

Kerja bukan dalam rangka Milik melainkan dalam rangka Ada dan menjadi Kerja dalam rangka Milik adalah sebuah Ilusi yang Absurb.

Kerja seperti itu adalah sama saja dengan menyerahkan hidup dan kehidupan para pekerja untuk dieksploitasi.

Bagi pemilik modal dengan memahami situasi Pshyko – Sosial manusia pekerja seperti itu maka strategi yang digunakan adalah dengan iming-iming uang ‘Bernama Keberuntungan’.

Hi! Para Pekerja!

Sudah berulang-ulang kali kalian semua diberi keberuntungan berupa berbagai bentuk Regulasi namun kalian semua tetap saja budak-budak yang tiada berguna.

Dan kalian semua adalah sampah sejarah yang tidak berguna.

Inilah Keberuntungan terahir itu untuk membebaskan kalian dari Ekploitasi!

Luruskanlah ‘Baja Melengkung’ ini. Bekerjasamalah dengan sesama Pekerja.

Dan apabila Baja Melengkung ini bisa menjadi ‘Baja Lurus’ maka ekploitasi yang kalian alami ratusan tahun itu akan tercabut darinya.

Dan sampai dengan hari ini, pada 1 Mei tahun 2025 ekploitasi dari kapitalis terhadap pekerja masih terus berlangsung dengan model desain yang termodifikasi dengan apik dan rapi.

Baja Melengkung itu tetap tidak bisa diubah menjadi Baja Lurus!

Kerja dalam rangka ada dan menjadi adalah sebuah gambaran bahwa kerja adalah sebuah penempaan keutamaan.

Kerja adalah suatu manifestasi kemanusiaan konkret.

Kerja adalah tindakan-tindakan produktif yang penuh inisiatif dalam mendukung dunia sosial konkret bekerja. ***)

Posted: sarinahnews.com
Surabaya, 1 Mei 2025

Penulis: Djoko Sukmono, Badan Pendidikan dan Pelatihan Gerakan Pemuda Nasionalis Marhaenis